Jumat, 16 Maret 2012

TEORI PENERIMAAN DAN BIAYA PERUSAHAAN Part.5

0 komentar

Bentuk penerimaan yang lurus tak hingga biasanya adalah sebagai berikut :

Perhatikan kurva permintaan R1 dan R4 masing-masing menunjukkan jumlah penerimaan berdasarkan jumlah unit terjual dan tingkat harga. Perusahaan akan mendapatkan penerimaan sebesar R1 bila menjual sebanyak Q1 pada tingkat harga P1. Pada harga tetap di P1 penerimaan perusahaan akan meningkat menjadi sebanyak R2 bila jumlah yang dijual sebanyak Q2 dan menjadi sebanyak R3 bila yang dijual sebanyak Q3. Perhatikanlah konteks penerimaan ini tentu saja berhubungan dengan konteks persaingan pasar yang dihadapi perusahaan. Perhatikan kurva D1 dan D2 ini yang tidak lain adalah kurva permintaan yang bersifat sempurna sedangkan D3 adalah kurva permintaan kondisi monopoli. Jadi secara teoritis penerimaan perusahaan bergantung pada kondisi pasar yang dihadapinya. Bila yang dihadapinya adalah pasar persaingan sempurna maka besarnya penerimaan sangat bergantung pada jumlah barang yang dijual saja (elastis sempurna) atau karna tingkat harga saja (inelastic sempurna). Sedangkan pada kondisi monopoli maka penerimaan bergantung pada tingkat harga dan jumlah yang terjual.



Continue reading →

TEORI PENERIMAAN DAN BIAYA PERUSAHAAN Part.4

0 komentar
Oleh karena sifat penerimaan berhubungan dengan unit barang yang dijual maka bila perusahaan tidak menghasilkan dan menjual barang maka tentu saja penerimaan perusahaan 0, sebaliknya semakin banyak jumlah barang terjual semakin besar penerimaan sehingga kurva penerimaan berupa garis lurus tak hingga. Akan tetapi terkadang ada juga kasus dimana penerimaan dan justru akan makin menurun seiring bertambahnya jumlah penjualan, hal ini tentu saja dikarenakan factor permintaan atas barang dan juga karena factor keberhasilan promosi. Dalam istilah matematis penerimaan yang semakin lama semakin menurun nilainya seiring dengan bertambahnya penjualan adalah penerimaan fungsi kuadrat ditanya dimana penerimaan ini memiliki nilai ekstrim (akan dibahas kemudian).
Continue reading →

TEORI PENERIMAAN DAN BIAYA PERUSAHAAN Part.3

0 komentar
TEORI PENERIMAAN PERUSAHAAN
Penerimaan adalah terjemahan dari revenue (atau sebaliknya) yaitu suatu konsep yang menghubungkan antara jumlah barang yang diproduksi dengan harga jual perunitnya. Konsep penerimaan tentu saja dipandang dari sisi permintaan (bukan penawaran karena tidak semua barang yang ditawarkan akan menjadi penerimaan (belum tentu laku dijual)).

Bila misalkan symbol penerimaan dinotasikan sebagai R atau TR (total revenue), unit barang disimbolkan dengan Q, dan harga jual disimbolkan dengan P maka nilai R secara matematis adalah perkalian antara penerimaan dan harga jual tersebut atau :
R = P x Q atau TR = ∑ P x Q . Dengan demikian bila misalkan suatu perusahaan menghasilkan dan menjual barang sebanyak 100 unit dengan harga jual atau unitnya Rp 100, maka besarnya penerimaan perusahaan adalah R = Rp. 100 x 100 = Rp 10.000 ( penerimaan sebelum pajak dan bunga bank tentunya dalam bahasa manajemen keuangan disebut sebagai EBIT –earning before income and tax).
Continue reading →

TEORI PENERIMAAN DAN BIAYA PERUSAHAAN Part.2

0 komentar

Terkadang perusahaan yang mengalami keuntungan dalam jangka pendek justru akan menuai kebangkrutan dalam jangka panjang, sebaliknya perusahaan yang dalam jangka pendek mengalami kerugian justru akan mendapatkan manfaat dalam jangka panjang. Hal ini tentu saja berhubungan dengan rencana stategis perusahaan.bila perusahaan hanya menghasilkan barang (atau jasa) yang bersifat konsumsi jangka pendek maka strategis bisnis biasanya bersifat jangka pendek (Hit and Run). Produk konsumsi jangka pendek misalnya termasuk hampir semua produk primer, sedangkan bila perusahaan menghasilkan produk konsumsi sekunder, maka strategi bisnis yang digunakan biasanya bersifat jangka panjang. Produk (jasa) jangka panjang misalnya produk teknologi informasi dan jasa konsultasi.
(cobalah amati dan baca bagaimana persaingan antara flight carrier (perusahaan penerbangan ) di Indonesia dalam mengenakan harga tiket atau penumpang, atau serunya pertarungan dibidang jasa telekomunikasi nirkabel (wireless) baik CDMA maupun GSM, sampai-sampai ada perusahaan yang menggratiskan percakapan, sms dan handset).
Continue reading →

TEORI PENERIMAAN DAN BIAYA PERUSAHAAN Part.1

0 komentar
TEORI PENERIMAAN DAN BIAYA PERUSAHAAN
Keuntungan atau profit adalah salah satu tujuan akhir kegiatan usaha perusahaan-perusahaan harus untung dalam rangka :
1.    Mempertahankan kelangsungan usaha dan perusahaan
2.    Menambah dan memperbesar produksi (ekspansi)
Sebuah perusahaan bisa mendapatkan keuntungan bauik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjan. Dalam jangka pendek keuntungan membutuhkan untuk mempertahankan kelangsungan usaha sedangkan dalam jangka panjang untuk ekspansi dan memperbesar skala usaha. Keuntungan jangka pendek langsung berhubungan dengan tingkat produksi yang memiliki unsur biaya dan penerimaan. Selisih antara penerimaan dan biaya itulah yang disebut profit. Bila selisih antara penerimaan dan biaya hasilnya negative maka perusahaan mengalami kerugian (loss). Sebaliknya bila selisihnya positif makaperusahaan mengalami keungtungan (benefit).
Dalam jangka panjang perusahaan yang mendapatkan selisih positifantara penerimaan danbiaya belum tentu untung sebaliknya belum tentu rugi, dalam jangka panjang yang harus selalu dipertimbangkan bukan saja (Cost and Revenue-C/R) tapi biaya dan manfaat (Cost and benefit-C/B)
Continue reading →