Jumat, 25 Maret 2011

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesustraan

0 komentar
sastra adalah perwujudan pikiran dalam bentuk tulisan. Tulisan adalah media pemikiran yang tercurah melalui bahasa, bahasa yang bisa direpresentasikan dalam bentuk tulisan, media lain bisa saja berbentuk gambar, melody musik, lukisan ataupun karya lingkungan binaan (arsitektur).
penjabaran abstraksi,namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih,kebahagian,kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat. Dalam kesusastraan IBD dapat dihubungkan. Meliputi: Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dll. Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Konsep-konsep social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan utntuk mempelajari masala-masalah social yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial, contohnya: Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak .
Tanpa ada maksud menciptakan dikotomi dalam kesusastraan, ada perbedaan antara literatur biasa dengan sastra. Sastra memiliki sense of love yang lebih representatif. Sebagai contoh, literatur ekonomi dapat saja mencatat angka-angka. Ada benang merah yang menyatukan konsep kebudayaan kita. Tidak heran apabila para pendiri bangsa mampu melebur diri dalam Bhineka Tunggal Ika dan Kearifan budaya lokal masih kuat.
Sastra menjadi bagian dari budaya masyarakat. Sastra yang memuat materi yang tinggi dipelihara secara turun-temurun oleh para pujangga, banyak yang secara lisan karena media tulisan sangat terbatas, hanya daun lontar.
Sebuah pepatah mengatakan “Bahasa menunjukkan bangsa”, pepatah ini benar sebagai eksistensi sebuah bangsa di dunia

Dalam kesastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru. prosa lama meliputi Dongeng, Hikayat, Sejarah, Epos, Cerita Pelipur Lara. Sedangkan prosa baru meliputi Cerita Pendek, Roman/Novel, Biografi, Kisah, Otobiografi

NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
Sebagai yang bertulang pungggung cerita, mau tidak mau karya sasta (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan, ataupun cerita. Dengan kata lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diproleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diproleh pembaca lewat sastra antara lain:
1.                  Prosa Fisik Memberikan Kesenangan
2.                  Prosa Fisik Memberikan Informasi
3.                  Prosa Fisik Memberikan Warisan Cultural
4.                  Prosa Memberikan Keseimbangan Wawasan

ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Pembahasan puisi dalam dalam rangka mempelajari budaya dasar tidak akan diserahkan pada tradisi pendidikan dan pengajar sastra dan apresiasinya yang mumi. Puuisi yang dipakai sebagai media sekaligus sumber belajar dengan tema atau pokok bahasan yang terdapat ilmu budaya dasar.
Kepuitiskan, keartistikan, atau keestetisan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisinya dengan mengunakan:
1.                  Figura bahasa  (figurative languge) seperti gaya personitifikasi, metafora, perbandingan alegori, dsd sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi penjelasan gambaranangan.
2.                  Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.                  Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu., berisi perasaan dan pengalaman jiwa  penyair sehingga hidup  dan memukau.
4.                  Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.                  Pengulangan yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.

Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi dalam ilmu budaya dasar karena adaya faKtor-faktor sebagai berikut :

a. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas yang akan diekspresikan oleh sebuah sastra yang berbentuk puisi.

b. Hubungan Puisi dan keisyfan atau kesadaran individual.
Dengan membaca puisi dapat mengajak untuk dapat menjenguk hati dan fikiran baik orang lain maupun diri kita sendiri..

c. Hubungan Puisi dan keinsyafan social.
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan menusia sebagai makhluk social

d. Hubungan Puisi dan nilai-nilai
Dengan mengarahkan puisi dengan tepat dalam proses membaca dan mendiskusikan puisi dapat menentukan nilai-nilai yang terkandung dalam puisi tersebut

Leave a Reply