Rabu, 09 April 2014

Kasus Cybercrime

0 komentar
Kasus Cybercrime
Beberapa kasus pelanggaran atas hak kekayaan intelektual tersebut antara lain adalah pembajak perangkat lunak, softlifting (pemakaian lisensi melebih kapasitas penggunaan yang seharusnya), penjualan CDROM ilegal atau penyewaan perangkat lunak ilegal.
Continue reading →

Modus-modus Kejahatan DalamTeknologi Informasi

0 komentar
Modus-modus kejahatan dalam Teknologi Informasi
Berdasarkan jenis aktivitasnya
·         Unauthorized access
Merupakan kejahatan yang terjadi ketika seseorang memasuki atau menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari sistem pemilik jaringan komputer yang dimasukinya

·         Illegal content
Merupakan kejahatan yang dilakukan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang sesuatu yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau menganggu ketertiban umum
·         Penyebaran virus secara sengaja
Seperti halnya di tempat lain, virus komputer pun menyebar di Indonesia. Penyebaran umumnya dilakukan dengan menggunakan email
·         Data forgery
Kejahatan jenis ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang ada di internet
·         Cyber Espionage, Sabotage, and Extortion
Cyber Espionage merupakan kejahaatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer pihak sasaran
Sabotage, and Extortion merupakan jenis kegiatan yang dilakukan dengan membuat gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang terhubung dengan internet
·         Cyberstalking
Kejahatan jenis ini dilakukan untuk mengganggu atau melecehkan seseorang dengan memanfaatkan komputer, misalnya menggunakan e-mail dan dilakukan berulang-ulang
·         Carding
Merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri no kartu kredit milik orang lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan di internet
·         Hacking and cracking
o   Istilah hacker biasanya mengacu pada seseorang yang punya minat besar untuk mempelajari sistem komputer secara detail dan bagaimana cara meningkatkan kapabilitasnya
o   Aktivitas cracking di internet memiliki lingkup yang sangat luas, mulai dari pembajak account milik orang lain, pembajak situs web, probing, menyebarkan virus, hingga pelumpuhan target sasaran

·         Cybersquatting and typosquatting
Cybersquatting merupakan kejahatan yang dilakukan dengan mendaftarkan domain nama perusahaan orang lain dan kemudian berusaha menjualnya perusahaan tersebut dengan harga yang lebih mahal.
Typosquatting merupakan kejahatan yang membuat domain plesetan yaitu domain yang mirip dengan nama domain orang lain
·         Hijacking
Merupakan kejahatan melakukan pembajakan hasil karya orang lain
·         Cyber terorism
Suatu tindakan cybercrime termasuk cyber terorism jika mengancam pemerintah atau warga negara, termasuk cracking ke situs pemerintah atau militer
Berdasarkan motif kegiatannya
·         Cybercrime sebagai tindakan murni kriminal
Kejahatan yang murni merupakan tindak kriminal merupakan kejahatan yang dilakukan karena motif kriminalitas
·         Cybercrime sebagai kejahatan ¡§abu-abu¡¨
Pada jenis ini kejahatan di internet yang masuk dalam ¡§wilayah abu-abu¡¨, cukup sulit menentukan apakah itu merupakan tindak kriminal atau bukan mengingat kegiatannya terkadang bukan untuk berbuat kejahatan
Berdasarkan motif kegiatannya
·         Cybercrime yang menyerang individu (against person)
Jenis kejahatan ini, sasaran serangannya ditujukan kepada perorangan atau individu yang memiliki sifat atau kriteria tertentu sesuai penyerangan tersebut. Beberapa contoh kejahatan ini adalah:
·         Pornografi
Kejahatan yang dilakukan dengan membuat, memasang, mendistribusikan, dan menyebarkan material yang berbau pornografi, cabul, serta mengekspos hal-hal yang tidak pantas
·         Cyberstalking
Kegiatan yang dilakukan untuk mengganggu atau melecehkan seseorang dengan memanfaatkan komputer, misalnya dengan menggunakan email yang dilakukan berulang-ulang seperti halnya teror di dunia cyber
·         Cyber-tresspass
Kegiatan yang dilakukan melanggar area privasi orang lain seperti Web Hacking, Breaking ke PC, Probing, PortScanning, dan lain-lain
·         Cybercrime menyerang hak milik (against property)
Cybercrime yang dilakukan untuk mengganggu atau menyerang hak milik orang lain
·         Cybercrime menyerang pemerintah (against government)
Cybercrime against government dilakukan dengan tujuan khusus penyerangan terhadap pemerintah
Continue reading →

Profesionalisme, Ciri-ciri dan Kode Etik Profesionalisme

0 komentar
Titik penekanan dari profesionalisme adalah penguasaan ilmu pengetahuan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya.
Seorang profesional adalah seorang yang menjalankan profesinya secara benar dan melakukannya menurut etika dan garis-garis profesionalisme yang berlaku pada profesinya tersebut.
Seorang profesi harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
·         Menguasai ilmu secara mendalam dalam bidangnya
Seorang profesional adalah seorang yang menguasai ilmu secara mendalam di bidangnya, tidak setengah-tengah atau sekedar tahu saja sehingga benar-benar memahami hakikat pekerjaan yang ditekuninya
·         Mampu mengonversikan ilmu menjadi keterampilan
Seorang profesional juga harus mampu mengonversikan ilmu menjadi suatu keterampilan
·         Selalu menunjung tinggi etika dan integritas profesi
Kode etik tersebut merupakan aturan main dalam menjalankan sebuah profesi yang harus ditaati oleh semua anggota profesi yang bersangkutan
Untuk menjadi profesional, seseorang yang melakukan pekerjaan dituntut untuk memiliki beberapa sikap sebagai berikut:
·         Komitmen tinggi
Seorang profesional harus mempunyai komitmen yang kuat pada pekerjaan yang sedang dilakukannya
·         Tanggung jawab
Seorang profesional juga harus bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan yang dilakukannya sendiri
·         Berpikir sistematis
Seorang profesional harus mampu menguasai berpikir secara sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya
·         Penguasaan materi
Seorang profesional harus menguasai secara mendalam bahan/materi pekerjaan yang sedang dilakukannya
·         Menjadi bagian masyarakat profesional
Seyogyanya seorang profesional harus menjadi bagian dari masyarakat dalam lingkungan profesinya

Mengukur profesionalisme
Proses profesional adalah proses evolusi yang menggunakan pendekatan organisasi dan sistematis untuk mengembangkan profesi ke arah status profesional.
Empat pendekatan perspekif yang akan diuraikan sebagai berikut:
1.   Pendekatan berorientasi filosofis
Pendekatan orientasi filosofis ini melihat hal pokok yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat profesionalisme sebagai berikut:
·         Pendekatan lambang profesional
Lambang profesional yang dimaksud antara lain seperti sertifikat, lisensi, dan akreditasi
·         Pendekatan sikap individu
Pendekatan ini melihat bahwa layanan individu pemegang profesi diikuti oleh umum dan bermanfaat bagi pengguna
·         Pendekatan electic
Pendekatan electic adalah pendekatan yang menggunakan prosedur, teknik, metode, dan konsep dari berbagai sumber, sistem, dan pemikiran akademis

2.   Pendekatan perkembangan bertahap
Orientasi perkembangan menekankan pada enam langkah dalam proses berikut:
·         Berkumpulnya individu-individu yang memiliki minat sama terhadap suatu profesi
·         Melakukan identifikasi dan adopsi terhadap ilmu pengetahuan tertentu untuk mendukung profesi yang dijalaninya
·         Setelah individu-individu yang minat yang sama berkumpul, selanjutnya para praktisi akan terorganisasi secara formal pada suatu lembaga yang diakui oleh pemerintah dan masyarakat sebagai sebuah organisasi profesi
·         Membuat kesepakatan mengenai persyaratan profesi berdasarkan pengalaman atau kualifikasi tertentu
·         Menentukan kode etik yang menjadi aturan main dalam menjalankan sebuah profesi yang harus ditaati oleh semua anggota profesi yang bersangkutan
·         Revisi persyaratan kualifikasi tertentu seperti syarat akademis dan pengalaman melakukan pekerjaan di lapangan

3.   Pendekatan berorientasi karakteristik
Ada delapan karakteristik pengembangan proses profesional yang saling terkait, yaitu
·         Kode etik yang merupakan aturan main dalam menjalankan profesinya
·         Pengetahuan yang terorganisir yang mendukung pelaksanaan sebuah profesi
·         Keahlian dan kompetensi yang bersifat khusus
·         Tingkat pendidikan minimal dari sebuah profesi
·         Sertifikasi keahlian yang harus dimiliki sebagai salah satu lambang profesional
·         Proses tertentu sebelum memangku untuk bisa memikul tugas dan tanggung jawab dengan baik
·         Adanya kesempatan untuk menyebarluaskan dan bertukar ide di antara anggota
·         Adanya tindakan disiplin dan batasan tertentu jika terjadi malpraktik dan pelanggaran kode etik profesi

4.   Pendekatan berorientasi non-tradisional
Perspektif pendekatan non-tradisional menyatakan bahwa seseorang dengan bidang ilmu tertentu diharapkan mampu melihat dan merumuskan karakteristik yang unik untuk kebutuhan sebuah profesi.
Continue reading →