Rabu, 09 April 2014

Profesionalisme, Ciri-ciri dan Kode Etik Profesionalisme

0 komentar
Titik penekanan dari profesionalisme adalah penguasaan ilmu pengetahuan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya.
Seorang profesional adalah seorang yang menjalankan profesinya secara benar dan melakukannya menurut etika dan garis-garis profesionalisme yang berlaku pada profesinya tersebut.
Seorang profesi harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
·         Menguasai ilmu secara mendalam dalam bidangnya
Seorang profesional adalah seorang yang menguasai ilmu secara mendalam di bidangnya, tidak setengah-tengah atau sekedar tahu saja sehingga benar-benar memahami hakikat pekerjaan yang ditekuninya
·         Mampu mengonversikan ilmu menjadi keterampilan
Seorang profesional juga harus mampu mengonversikan ilmu menjadi suatu keterampilan
·         Selalu menunjung tinggi etika dan integritas profesi
Kode etik tersebut merupakan aturan main dalam menjalankan sebuah profesi yang harus ditaati oleh semua anggota profesi yang bersangkutan
Untuk menjadi profesional, seseorang yang melakukan pekerjaan dituntut untuk memiliki beberapa sikap sebagai berikut:
·         Komitmen tinggi
Seorang profesional harus mempunyai komitmen yang kuat pada pekerjaan yang sedang dilakukannya
·         Tanggung jawab
Seorang profesional juga harus bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan yang dilakukannya sendiri
·         Berpikir sistematis
Seorang profesional harus mampu menguasai berpikir secara sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya
·         Penguasaan materi
Seorang profesional harus menguasai secara mendalam bahan/materi pekerjaan yang sedang dilakukannya
·         Menjadi bagian masyarakat profesional
Seyogyanya seorang profesional harus menjadi bagian dari masyarakat dalam lingkungan profesinya

Mengukur profesionalisme
Proses profesional adalah proses evolusi yang menggunakan pendekatan organisasi dan sistematis untuk mengembangkan profesi ke arah status profesional.
Empat pendekatan perspekif yang akan diuraikan sebagai berikut:
1.   Pendekatan berorientasi filosofis
Pendekatan orientasi filosofis ini melihat hal pokok yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat profesionalisme sebagai berikut:
·         Pendekatan lambang profesional
Lambang profesional yang dimaksud antara lain seperti sertifikat, lisensi, dan akreditasi
·         Pendekatan sikap individu
Pendekatan ini melihat bahwa layanan individu pemegang profesi diikuti oleh umum dan bermanfaat bagi pengguna
·         Pendekatan electic
Pendekatan electic adalah pendekatan yang menggunakan prosedur, teknik, metode, dan konsep dari berbagai sumber, sistem, dan pemikiran akademis

2.   Pendekatan perkembangan bertahap
Orientasi perkembangan menekankan pada enam langkah dalam proses berikut:
·         Berkumpulnya individu-individu yang memiliki minat sama terhadap suatu profesi
·         Melakukan identifikasi dan adopsi terhadap ilmu pengetahuan tertentu untuk mendukung profesi yang dijalaninya
·         Setelah individu-individu yang minat yang sama berkumpul, selanjutnya para praktisi akan terorganisasi secara formal pada suatu lembaga yang diakui oleh pemerintah dan masyarakat sebagai sebuah organisasi profesi
·         Membuat kesepakatan mengenai persyaratan profesi berdasarkan pengalaman atau kualifikasi tertentu
·         Menentukan kode etik yang menjadi aturan main dalam menjalankan sebuah profesi yang harus ditaati oleh semua anggota profesi yang bersangkutan
·         Revisi persyaratan kualifikasi tertentu seperti syarat akademis dan pengalaman melakukan pekerjaan di lapangan

3.   Pendekatan berorientasi karakteristik
Ada delapan karakteristik pengembangan proses profesional yang saling terkait, yaitu
·         Kode etik yang merupakan aturan main dalam menjalankan profesinya
·         Pengetahuan yang terorganisir yang mendukung pelaksanaan sebuah profesi
·         Keahlian dan kompetensi yang bersifat khusus
·         Tingkat pendidikan minimal dari sebuah profesi
·         Sertifikasi keahlian yang harus dimiliki sebagai salah satu lambang profesional
·         Proses tertentu sebelum memangku untuk bisa memikul tugas dan tanggung jawab dengan baik
·         Adanya kesempatan untuk menyebarluaskan dan bertukar ide di antara anggota
·         Adanya tindakan disiplin dan batasan tertentu jika terjadi malpraktik dan pelanggaran kode etik profesi

4.   Pendekatan berorientasi non-tradisional
Perspektif pendekatan non-tradisional menyatakan bahwa seseorang dengan bidang ilmu tertentu diharapkan mampu melihat dan merumuskan karakteristik yang unik untuk kebutuhan sebuah profesi.

Leave a Reply