Minggu, 28 Agustus 2011

Pelajaran dari Keledai

0 komentar
Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Sementara si petani, sang pemiliknya memikirkan apa yang harus dilakukannya

Akhirnya , ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun karena berbahaya. Jadi tidak berguna menolong si keledai. Ia mengajak tetangganya untuk membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur
Ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia meronta-ronta. Tetapi kemudian, ia menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang melihatnya

Walaupun pungungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu

Si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewa itu namun si keledai juga terus menguncangkan badannya dan kemudian melangkan naik. Si keledai akhirnya bisa meloncat dari sumur dan kemudian melarikan diri.

Renungan:

Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepada kita. Segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari “sumur” (kesedihan dan masalah) adalah dengan mengguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran dan hati kita) dan melangkah naik dari “sumur” dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan. Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melanglah. Kita dapat keluar dari “sumur” yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah. Guncangkanlah hal-hal negatif yang menimpa dan melangkahlah naik.
Continue reading →
Sabtu, 27 Agustus 2011

Nilai Emas

0 komentar
Seorang dermawan memulai pidatonya dalam ruangan yang dipenuhi sekitar 100 orang pendengar. Di tangannya tergenggam selembar uang kertas 100 ribuan.

Ia bertanya, “Saudara-saudara, siapa yang menginginkan uang ini?”
Tangan pendengar satu per satu diangkat ke atas.

Si dermawan lalu berkata, “Akan kuberikan uang ini, tapi izinkan saya membaginya dengan adil.” Ia tampak merobek-robek uang itu, hingga membuat uang itu terbagi menjadi 100 potong. Ia lalu kembali bertanya pada hadirin, “Siapa yang masih menginginkan benda ini?”

Tak seorang pun mengangkat tangannya ke atas.

“Baiklah,” katanya, “bagaimana kalau yang ini?” dermawan itu menunjukkan sekeping uang emas. Ia kembali bertanya, “Saudara-saudara siapa yang menginginkan sekeping uang emas ini?”

Tangan pendengar satu per satu diangkat ke atas.

Si dermawan lalu berkata, “Akan kuberikan keping emas ni, tapi izinkan saya melakukan hal ini.” Ia tampak memelintir keping emas itu, seperti seseorang yang menyobek-nyobek kertas, hingga membuat keping emas itu penyok di sana-sini. Ia lalu kembali bertanya pada hadirin. “Siapa yang masih menginginkan benda ini?”

Tangan para pendengar kembali diangkat ke atas.

“Baiklah,” katanya, “bagaimana kalau aku lakukan ini?”

Si dermawan itu lalu membanting keping emas yang tak lagi bulat rata itu ke lantai, lalu menginjak-injaknya dengan sepatu. Ia lantas mengambil benda yang telah tak berwujud lagi itu, kecuali seperti gumapalan sisa permen karet, dan dekil.

“Hayo sekarang, siapa yang masih menginginkannya?”

Semua tangan masih terangkat ke atas.

Meski tak lagi berwujud dan dekil, keping emas itu tak kehilangan nilainya. Seringkali, kita terjerembab, tercabik-cabik, bahkan hancur oleh keputusan atau keadaan kita sendiri. Kita merasa tak lagi berharga. Tapi sesungguhnya, apa pun yang terjadi, kita takkan kehilangan nilai. Seperti itulah seharusnya kita. Sebuah keeping emas, bukan selembar uang kertas. Dengan begitu kita akan lebih menghargai hidup ini. Karena kita adalah spesial – jangan lupa itu. Jangan biarkan masa lalu merusak masa depan kita.
Continue reading →
Jumat, 26 Agustus 2011

Membuat Hidup Lebih Hidup

0 komentar
Dunia ini kadang tak seperti yang qta impikan or bayangkan. Kadang lebih baik dari bayangan qta, namun lebih sering tak sesuai dengan harapan qta. lantas saat dunia ini berbeda dengan keinginan qta tak serta merta qta menjadi pesimis, gak percaya diri, dan merasa hidup dalam penderitaan. Karena apapun respon qta terhadap itu semua tak akan mengubah apapun yang telah terjadi.

Dunia ini gak hanya diperankan oleh qta sendiri. Namun ada orang lain disekeliling qta yang menjadi actor dan aktris dari panggung sandiwara ini. Dan qta sendiri juga bukan seorang sutradara yang berhak mengatur mereka untuk bersikap sesuai keinginan qta. oleh karena itu untuk menikmati hidup ini, bukan dunianya yang qta ubah. Tapi, cara pandang qta, hati qta dan sikap qta sendiri dalam menghadapi dunia ini.

Bersyukur dengan segala sesuatu yang qta miliki, dan terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya adalah cara menikmati hidup yg paling dahsyat. Dengan begitu qta dapat menjalani hidup ini dengan lebih damai tanpa harus mengeluhkan ini itu setiap saat. Silahkan buktikan sendiri…

Continue reading →
Kamis, 25 Agustus 2011

Hadiah

0 komentar
Bayangkan ada sebuah bank yang member anda pinjaman uang sejumlah Rp. 86.400; setiap paginya. Semua uang itu harus anda gunakan. Pada malam hari, bank akan menghapus sisa uang yang tidak anda gunakan selama sehari. Coba tebak, apa yang akan anda lakukan? Tentu saja, menghabiskan semua uang pinjaman itu.
Setiap dari kita memiliki bank semacam itu; bernama WAKTU. Setiap pagi, ia akan memberi anda 86.400 detik. Pada malam harinya ia akan menghapus sisa waktu yang tidak anda gunakan untuk tujuan baik. Karena ia tidak memberikan sisa waktunya pada anda. Ia juga tidak memberikan waktu tambahan. Setiap hari ia akan membuka satu rekening baru untuk anda. Setiap malam ia akan menghanguskan yang tersisa. Jika anda tidak menggunakannya maka kerugian akan menimpa anda. Anda tidak bisa menariknya kembali. Juga, anda tidak bisa meminta “uang muka” untuk keesokan hari. Maka dari itu, investasikanlah untuk kesehatan, kebahagiaan dan kesuksesan anda.
Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN, tanyakan pada murid yang gagal kelas.
Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi premature.
Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan.
Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada kekasih yang menunggu untuk bertemu.
Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat terbang.
Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan.
Agar tahu pentingnya waktu SEMILIDETIK, tanyakan pada peraih medali perak olimpiade.

“Hargailah setiap waktu yang anda miliki. Dan ingatlah waktu tidak pernah menunggu siapa-siapa.”
Continue reading →
Rabu, 24 Agustus 2011

3 Hal dalam Hidup

0 komentar
3 hal dalam hidup yang tak pernah kembali :
1. Waktu
2. Perkataan
3. Kesempatan
Kita tak bisa memutar kembali waktu, tapi kita bisa menciptakan kenangan dengan waktu yang masih kita punya dan memanfaatkan waktu yang ada, walau sebentar, untuk menciptakan kenangan yang berarti^^

Time is free but it’s priceless, u can’t own it but u can use it. U can’t keep it but u can spend it =)

Kita tak bisa menarik ucapan kasar yang keluar dari mulut kita atau statement yang telah membuat harga diri kita lebih penting dari pada menariknya kembali dan mengucapkan maaf.
Kita tak bisa menghapus caci maki yang telah kita katakan hingga membuat orang lain marah, terluka atau menangis.
*Tapi kita bisa membuat apa yang selanjutnya keluar dari mulut kita menjadi lebih banyak pujian dibanding caci maki, lebih banyak syukur dan terima kasih dari pada keluhan atau komplain, dan lebih banyak nasihat positif dari pada sulutan amarah^^

Kita tak bisa mendapatkan kembali kesempatan yang sudah kita lewatkan.
*Tapi kita bisa menciptakan peluang untuk membuat kesempatan-kesempatan lain datang dalam hidup kita dengan lebih memperhatikannya^^

3 hal dalam hidup yang tak boleh hilang:
1. Kehormatan
2. Kejujuran
3. Harapan

Jika kita tidak memiliki uang, dan masih memiliki kehormatan, maka bersyukurlah karena kehormatan merupakan salah satu kekayaan yang masih berharga di mata orang lain.

Jika kita telah kehilangan kehormatan dan ingin memulihkannya, maka pergunakanlah kejujuran untuk meraih kehormatan kita kembali karena orang-orang yang jujur adalah orang-orang yang terhormat.

Jika kita telah kehilangan kehormatan karena ketidakjujuran kita, milikilah harapan bahwa suatu saat mereka akan mengerti alasan dibalik semuanya. Milikilah harapan bahwa kita bisa memperbaiki kehormatan meski dengan susah payah. Milikilah harapan bahwa meski banyak orang yang takkan lagi percaya karena kita pernah melakukan hal-hal yang tidak jujur, pada waktunya nanti, mereka akan melihat sendiri upaya kita^^

Teruslah bergerak hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah berjaga hingga kelesuan itu lesu menemanimu.

Karena di mana ada kemauan, di situ ada jalan^^

3 hal dalam hidup yang paling berharga:
1. Keluarga
2. Sahabat
3. Cinta

Kekayaan bukan soal berapa banyak uang yang anda miliki.
Kekayaan adalah apa yang masih anda miliki saat anda kehilangan semua uang anda.

Jika anda kehilangan semua uang anda, ingatlah bahwa anda masih memiliki keluarga.

Jika anda kehilangan semua keluarga anda, ingatlah bahwa anda masih memiliki sahabat.

What is the difference between blood and friend?
>>Blood enters the heart and flows out, but friend enters the heart and stay inside.

Jika anda kehilangan semua keluarga anda dan tak ada satu pun sahabat, maka ingatlah bahwa anda masih memiliki cinta untuk mendapatkan mereka kembali, untuk mengenang masa-masa indah bersama mereka dan untuk menciptakan persahabatan yang baru dengan kehangatan kasih yang mampu anda berikan^^
Continue reading →
Selasa, 23 Agustus 2011

Tiada Maaf Bagimu

0 komentar
Kali ini berbicara soal meminta dan memberi maaf. Mudah bagi kita untuk meminta maaf saat melakukan sebuah kesalahan, namun ternyata sangatlah sulit sekali memberikan maaf pada orang lain yang telah melakukan salah pada kita. Yup. Itulah egoisme manusia. Hanya mengerjakan hal yang menurutnya menguntungkan buat diri sendiri.

Seperti halnya dalam kisah paku dan amarah. Dimana, saat kali melakukan kesalahan kita akan memaku sebuah paku pada tembok. Kemudian suatu ketika, saat kita sudah tidak marah lagi, kita dapat mencabut paku itu. Namun, lihatlah tembok itu. Bekas paku yang pernah kita tancapkan tidak akan hilang. Tembok itu tak akan pernah kembali seperti duu sebelum kita menancapkan paku padanya.

Cerita paku dan amarah itu menggambarkan luka yang akan berbekas saat kita melakukan salah pada orang lain. Kita dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu.. tetapi tidak peduli berapa kali kita minta maaf, luka itu akan tetap ada. Meski akhirnya kita mendapatkan maafnya, gak berarti bekas luka itu telah hilang. Hal tersebut mengajarkan kita untuk berhati-hati dalam bertindak, agar tidak melukai orang lain. Agar tak ada penyesalan di akhir.

Namun, hal itu tidak lantas kita jadikan sebuah Patokan. Sebuah patokan yang membuat kita sulit memaafkan orang lain yang telah melakukan salah pada kita. Itu adalah gambaran agar kita tidak mudah melakukan kesalahan dan kemudian meminta maaf.

Sebagai seseorang yang merasa telah dilukai, kita harus bersikap lebih lapang. Kita harus ingat bahwa tiap manusia juga tidak ada yang tidak pernah melakukan kesalahan. Bahkan, kita sendiri juga pernah melakukan kesalahan. Coba aja bayangin gimana rasanya kalo kita udah minta maaf namun tidak juga direspon apalagi dimaafkan.

Dan yang harus kita ingat, Allah saja masih memberikan maaf buat hamba-Nya. Apalagi kita yang Cuma makhluk-Nya, gak sepantasnya bersikap sombong dengan tidak mau memaafkan. Dengan memaafkan mungkin tidak akan mengembalikan atau memperbaiki sesuatu yang telah rusak. Namun, memaafkan dapat menenangkan hati dari sifat dendam dan prasangka. Semua juga untuk kebaikan bersama, ketenangan bersama.

Jangan biarkan masa lalu menghantui masa depan kita. Jangan rusak kebahagiaan hari ini dengan bayangan kejadian buruk kemarin. Ingatlah semua itu adalah warna yang menghiasi perjalanan hidup kita, agar hidup ini terasa lebih indah. Karena pelangi itu terdiri dari berbagai warna, bukan cuma satu. Dan disetiap akhir tangisan pasti akan ada senyuman :)

Untuk itu ada sebuah ungkapan yang sangat saya sukai “jika orang lain melakukan keburukan pada kita, tuliskan di atas pasir pantai agar dapat tersapu ombak. Namun, saat orang lain melakukan kebaikan pada kita, tuliskan di atas batu karang agar tidak mudah hilang”. Intinya, jangan selalu mengingat keburukan orang lain, padahal kita tahu begitu banyak kebaikannya yang telah kita rasakan
Continue reading →
Senin, 22 Agustus 2011

Semangkuk Bakmie Panas

0 komentar
Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang.

Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tidak mempunyai uang.

Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata “Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?” ” Ya, tetapi, aku tidak membawa uang” jawab Ana dengan malu-malu “Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu” jawab si pemilik kedai. “Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu”.
Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi.
Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang. “Ada apa nona?” Tanya si pemilik kedai. “tidak apa-apa” aku hanya terharu jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.
“Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi !, tetapi,? ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah” “Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri” katanya kepada pemilik kedai.

Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan berkata “Nona mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya”

Ana, terhenyak mendengar hal tersebut. “Mengapa aku tidak berpikir tentang hal tersebut? Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yang memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.
Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yang harus diucapkan kepada ibunya. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah “Ana kau sudah pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tidak memakannya sekarang”. Pada saat itu Ana tidak dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan ibunya.

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain disekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kepada orang yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup Kita.


RENUNGAN:
 

Bagaimanapun kita tidak boleh melupakan jasa orang tua kita. Seringkali kita menganggap pengorbanan mereka merupakan suatu proses alami yang biasa saja; tetapi kasih dan kepedulian orang tua kita adalah hadiah paling berharga yang diberikan kepada kita sejak kita lahir. Kasih sayang yang tulus tanpa syarat.
Continue reading →
Minggu, 21 Agustus 2011

Pencuri Kue

0 komentar

Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam. Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba. Untuk membuang waktu,ia membeli buku dan sekantong kue di toko bandara, lalu menemukan tempat untuk duduk.

Sambil duduk wanita tersebut membaca buku yang baru saja dibelinya. Dalam keasyikannya tersebut ia melihat lelaki di sebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka berdua. Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam.

Sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan persediaannya.
Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu. Wanita itupun sempat berpikir: “Kalau aku bukan orang baik sudah kutonjok dia!”. Setiap ia mengambil satu kue, si lelaki juga mengambil satu.

Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu. Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua. Si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan yang separonya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir “Ya ampun orang ini berani sekali”, dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih. Belum pernah rasanya ia begitu kesal.

Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan, dan ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang. Menolak untuk menoleh pada si “Pencuri tak tahu terima kasih!”.

Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan napas dengan kaget. Disitu ada kantong kuenya, di depan matanya. Koq milikku ada di sini erangnya dengan patah hati. Jadi kue tadi adalah miliknya dan ia mencoba berbagi. Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar sedih.

Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu terima kasih dan dialah pencuri kue itu. Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi. Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya.

Orang lainlah yang selalu salah, orang lainlah yang patut disingkirkan, orang lainlah yang tak tahu diri, orang lainlah yang berdosa, orang lainlah yang selalu bikin masalah, orang lainlah yang pantas diberi pelajaran.

Padahal kita sendiri yang mencuri kue tadi, padahal kita sendiri yang tidak tahu terima kasih.Kita sering mempengaruhi, mengomentari,mencemooh pendapat, penilaian atau gagasan orang lain sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahannya.
Continue reading →
Sabtu, 20 Agustus 2011

Perjalanan Coca Cola

0 komentar
Ada 3 kaleng coca cola, ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yang sama.

Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik, mengangkut kaleng-kaleng coca cola dan menuju ke tempat yang berbeda untuk pendistribusian.

Pemberhentian pertama adalah supermarket lokal. Kaleng coca cola pertama diturunkan di sini. Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng coca cola lainnya yang diberi harga Rp.4.000,00.

Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar. Di sana, kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp.7.500,00.

Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah. Kaleng coca cola ketiga diturunkan di sana. Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan bersama dengan gelas kristal berisi batu es. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng coca cola itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp.60.000,00.

Sekarang, pertanyaannya adalah : Mengapa ketiga kaleng coca cola tersebut memiliki harga yang berbeda padahal diproduksi dari pabrik yang sama, diantar dengan truk yang sama dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama?

Lingkungan Anda mencerminkan harga Anda. Lingkungan berbicara tentang RELATIONSHIP.

Apabila Anda berada di lingkungan yang bisa mengeluarkan sisi terbaik dari diri anda, maka Anda akan menjadi cemerlang. Tapi bila Anda berada di lingkungan yang meng-kerdil- kan diri Anda, maka Anda akan menjadi kerdil.

Orang yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang sama + lingkungan yang berbeda = NILAI YANG BERBEDA

So, tunggu apalagi. Buat dirimu menjadi orang yang LUAR BIASA diantara orang-orang di sekitarmu. Buat apa “sama” jika kamu bisa menjadi orang yang “berbeda”, tentunya kea rah yang lebih baik.
Continue reading →
Jumat, 19 Agustus 2011

Cinta Tanpa Suara

0 komentar
Ada saudagar kaya yang sudah tua usianya. Hartanya sangat banyak. Sementara ia sudah tidak memiliki istri lagi. Ia kini hidup dengan seorang putranya.

Anak lelaki satu-satunya ini memiliki sifat yang berbeda dengan sang ayah. Ayahnya adalah orang yang sangat gigih dalam bekerja. Sedangkan anaknya, hanya bersenang-senang saja. Memang, saking banyaknya harta itu, tidak akan habis dimakan sampai tujuh turunan.

Saudagar kaya ini memiliki perpustakaan besar. Bahkan, terbesar di jamannya. Sewaktu muda, ia giat bekerja sehingga menjadi kaya raya seperti sekarang ini. Kini, ia ingin menikmati masa tuanya dengan tenang. Menikmati jerih payahnya sewaktu muda.


Ada satu sifat yang tidak disukai si anak dari diri ayahnya. Yaitu, ayahnya dinilai seorang yang pelit. Sang ayah sangat selektif dengan permintaan anaknya. sang anak merasa jengkel dengan sifat ayahnya ini.

Karena tidak setiap yang ia inginkan, bisa dipenuhi oleh ayahnya. padahal, apa yang ia inginkan, pasti bisa terjangkau dengan banyaknya harta yang dimiliki ayahnya.

Suatu hari, sang anak datang menghadap ayahnya. Ia berniat meminta sesuatu terhadap ayahnya. Sudah jauh-jauh ia menyusun rencana ini. Berharap ayahnya mau mengabulkan keinginannya.

"Anakku, kau nampak murung. Apa yang kau pikirkan?" tanya sang ayah.

"Ayah, aku sangat beruntung memiliki seorang ayah sepertimu. Nasibku tidak seperti orang kebanyakan yang serba kekurangan. pokoknya aku bangga menjadi anakmu." ujar sang anak.

"Syukurlah!"

"Begini ayah, kemarin ketika aku jalan-jalan dengan mengendarai sepeda motor, aku terus diperhatikan oleh orang-orang yang kujumpai. Aku tidak tahu apa yang mereka pikirkan tentang aku. Mungkin mereka merasa aneh, anak saudagar kaya hanya mengendarai sepeda motor!" si anak mulai menyentil.

"Maksudmu?"

"Beberapa hari yang lalu, aku melihat iring-iringan mobil ke arah kota. Aku berpikir, alangkah nyamannya naik mobil. Tidak kepanasan, seperti naik sepeda motor. Maka akupun berkeinginan untuk memiliki sebuah mobil. Apakah Ayah mau memenuhi keinginanku?"

Sang ayah menarik nafas panjang "Anakkku, Ayah kira dengan sepeda motor sudah cukup untukmu. Kau hanya berkeliling di sekitar sini saja kan?"

"Tetapi, aku sungguh ingin merasakan bagaimana rasanya naik mobil, Ayah!"

"Ayah akan pikirkan dulu. Besok akan Ayah berikan jawabannya."

*****

Keesokan harinya, sang anak tengah duduk di ruang keluarga. Menunggu jawaban ayahnya. Dalam hati ia berdoa, agar ayahnya mau mengabulkan permintaaanya tersebut.

Tidak lama kemudian, sang ayah muncul dengan membawa sesuatu.

"Ayah, Bagaimana? Apakah Ayah setuju dengan keinginanku?"

"Anakku, Ayah ini sudah tua. Sebentar lagi mungkin Ayah akan mati. Dan tentu saja seluruh harta Ayah akan diwariskan kepadamu, karena hanya engkaulah ahli waris ayah satu-satunya."

"Ayah setuju tidak dengan keinginanku?" sang anak sudah tidak sabar lagi.

"Anakku, tidak semua yang kita inginkan bisa kita raih, meskipun kita hidup berkecukupan. Tapi, kau sangat beruntung, karena engkau terlahir dari keluarga yang kaya raya. Yang kaubutuhkan, sudah Ayah siapkan. Ini!" sang ayah menyerahkan sesuatu kepada anaknya.

"Apa ini? Buku?"

"Ya"

"Jadi, Ayah tidak mengabulkan permintaanku?"

"Tunggu dulu, maksud Ayah...."

"Ayah memang pelit! Lebih baik aku pergi dari rumah ini!" sang anak beranjak meninggalkan tempat duduknya dan berlari meninggalkan rumah.

Sang ayah tidak dapat mencegah anaknya, bahkan tidak sempat memberikan pengertian dan persoalan yang sebenarnya. Kini ia tinggal sendiri. Sang anak pergi dengan meninggalkan kekecewaan. Sang ayah lebih kecewa, karena sang pewaris satu-satunya telah pergi.

*****

Beberapa tahun kemudian, anak saudagar kaya ini ingin kembali ke rumah. Ia menyesal telah meninggalkan ayahnya yang sudah tua. Ia juga merasa sengsara, hidup dengan usaha sendiri. Makan seadanya, pakaian yang tidak sebagus dulu, dan beragam kesusahan lainnya.

Penyesalannya semakin membuncah, taktala ia mendengar ayahnya telah meninggal. Ia merasa berdosa dan menganggap diri sebagai manusai yang tak berguna.

Untuk menebus dosa-dosanya, ia berjanji dalam hatinya akan meneruskan apa yang telah diusahakan ayahnya selama ini. Menjaga dan mengelola harta yang ada. Juga akan mengubah tabiat buruknya.

*****

Tibalah anak itu di depan rumahnya. Sungguh ironis, rumah yang dahulu megah, kini nampak kumuh tak terawat. Karena setelah sang ayah meninggal, para pembantu di rumah itupun pergi.

Sebelum ia masuk ke rumah, ia menyempatka diri untuk mengunjungi makam ayahnya yang berada tak jauh dari samping rumahnya. Ia tahu itu makam ayahnya, karena disana tertancap sebuah batu nisan atas nama ayahnya. Di depan makam ayahnya, ia menangis dan menyesali semua perbuatannya.

Setelah puas meyiram makam ayahnya dengan air mata. Anak ini kemudian masuk ke dalam rumah. terbayang lagi kenangan dahulu, ketika ia bercanda ria dengan ayah dan ibunya hingga kenangan pertengkarannya dengan sang ayah terakhir kali, sebelum ia meninggalkan rumah.

Matanya kemudian menangkap sebuah buku. Buku yang hendak diberikan ayahnya, sebagai pengganti mobil yang ia minta. Dengan tangan gemetar, diambilnya buku itu. Buku itu telah tertutup penuh dengan debu.

Perlahan-lahan, dibukanya lembaran demi lembaran dari buku itu. Ternyata, buku itu adalah kumpulan nasehat yang ditulis oleh ayahnya sendiri selama ia hidup untuk anaknya. Ketika ia membuka-buka halaman dari buku itu, tiba-tiba sesuatu terjatuh. Sebuah kunci mobil, lengkap dengan surat-suratnya. Di sana juga terselip tulisan: "Ayah menyayangimu!"

Kembali sang anak ini menangis. Kembali penyesalan menyergap dirinya.

"Ayah, maafkan anakmu" lirihnya dalam hati.



(disadur dari buku "Beginilah Seharusnya Hidup")
Continue reading →

Hikmah-Nya yang Agung

0 komentar

"hai manusia, sembahlah tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang- orang sebelumu, agar kamu bertaqwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap. dan Ia menurunkan air dri langit dan lalu menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu, karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kmu mengetahui (QS.Al-baqoroh[2]:21-22)

Kita meyakini bahwa segala apa yang ditetapkan Allah, pasti mengandung hikmah yang agung. Memiliki misi yang penting, meskipun ciptaan-Nya itu berupa nyamuk, atau bahkan yang lebih kecil dari itu. Tidaklah Dia menciptakan segala sesuatu dengan tanpa maksud. Bumi, Langit, Air dan Buah-Buahan Allah SWT berfirman dalam ayat di atas, “ …Dia jadikan bumi terhampar.” Bahwa dengan bumi yang terhampar, Allah mudahkan manusia berkelana di atas permukaannya. Baik dengan berjalan, maupun menunggang kendaraan. Mereka bekerja mengais rezeki di atasnya, mendirikan gubuk-gubuk kediaman, dan mengejar harta buruannya. Di bumi ini manusia menetap dan berkehidupan, beranak pinak, bercocok tanam, beternak, berniaga, bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya. Menempuh perjalanan: baik di lembah, perbukitan, darat serta laut, untuk berusaha memenuhi hajatnya dengan mudah. Lalu Allah menyebutkan lagi. “…Dia jadikan langit sebagai atap”. Atap kubah raksasa yang dahsyat, yang luasnya sulit dibayangkan, mengandung bintang-bintang yang tak terhingga jumlahnya. Yang membentuk konfigurasi arah barat, timur, utara dan selatan. Atap yang melindungi penduduk bumi dari mara bahaya berupa gas beracun, batu angkasa yang jatuh, serta dari ganasnya sinar bintang. Atmosfir langitnya sebagai lapisan pelindung dari dinginnya cuaca, untuk pembuatan kalender waktu, pelita cahaya di waktu siang, dan hiburan keindahan di saat malam. Kemudian Allah melanjutkan ”…Dia menurunkan air dari langit”. Satu bentuk ciptaan-Nya yang jernih, suci, tawar, dan berupa titik-titik kecil. Ini semua adalah nikmat yang besar. Karena seandainya Allah berkehendak Dia tentu biarkan hujan itu terasa asin dan jatuh sebagai bongkahan-bongkahan es, atau justru turun tercurah tiada henti. Betapa mengerikan, jika hal itu yang terjadi. Dengannya pula, muncul sumber air bening nan memancur, untuk semua makhluk hidup. Untuk mengangkut kotoran ke laut, menutupi aib manusia, menguras dan menyaring bau, menyejukkan suasana dan banyak manfaat yang lain. Lalu dikatakan-Nya kembali ”…Dia mengeluarkan buah-buahan.” Maka keluarlah biji-bijian yang menjadi bahan makanan manusia dan binatang. Dengan hujan Allah tumbuhkan tanaman pertanian. Selanjutnya menjadi perkebunan hijau yang lebat lalu mengeluarkan bunga yang indah berwarna-warni, buah-buahan yang beraneka ragam bentuk, aroma, rasa, dan gurihnya. Maka nikmat mana lagi yang tidak disyukuri? Demikianlah Allah ciptakan alam ini dan menyusunnya dengan aturan yang teramat rapi. Allah tetapkan hukum serta ketetapan-Nya. Seandainya ketetapan tersebut berbeda-beda, dan ada cacat sedikit saja, niscaya alam semesta ini akan hancur berkeping. Demikian juga dalam hal syariat yang diturunkan. Tidaklah Allah menurunkan Islam ini kecuali di dalamnya pasti penuh dengan berkah dan kebaikan. Dengan kata lain, siapa yang tidak mengikuti syariat Islam, niscaya dia akan berhadapan dengan alam, yang nyata-nyata mereka tunduk pada kekuasaan Allah. Oleh karenanya, pasti akan hancur binasa. Dipenghujung ayat ini, Allah berfirman.” …Janganlah membuat sekutu bagi Allah. Janganlah kamu membuat tandingan, di atas Tuhan yang Haq. Cukuplah Dia sebagai sesembahan dan sandaran hidup. Ikhlaskanlah segala ketaatan semata kepada Pengendali Segenap Alam ini. Jangan berlaku syirik. Sebaliknya, hinakan diri dengan sehina-hinanya, dan menyungkurkan wajah ke tanah untuk sujud beribadah kepada-Nya sebagai wujud rasa syukur atas nikmat-Nya yang tiada tara. Macam-macam Syirik Manusia harus senantiasa waspada terhadap penyakit syirik (menyekutukan Allah). Bahwa syirik adalah dosa yang paling besar. Di samping itu, ia mempunyai berbagai macam cabangnya. Karena itu, tidak ada salahnya diuraikan di sini macam-macam syirik. Semoga dengannya kita dapat selamat. Pertama, syirik dalam doa. Yakni meminta sesuatu kepada makhluk yang makhluk itu tidak mampu secara kodrat. Seperti meminta bantuan pada malaikat, meminta berkah kepada orang mati, meminta kesaktian kepada jin, dan meminta keselamatan kepada benda-benda pusaka Kedua, syirik dalam ketaatan (Syirkut-tho’ah). Yaitu mentaati tokoh tertentu dengan rela menghalalkan apa yang diharamkan Allah dan mengahramkan apa yang dihalalkan Allah. Kebanyakan dari kalangan ini adalah mereka yang fanatik buta dan taklid. Ketiga, syirik kecintaan (mahabbah). Jika seseorang sangat mengagungkan dewa-dewa, bersikap memuja roh-roh ‘penguasa tempat tertentu’, misalnya Nyai Roro Kidul, bersikap ta’dzim kepada benda-benda ajimat dan sebagainya, maka jatuhlah ia ke dalam syirik. Juga manakala manusia mencintai hartanya, rumahnya, pekerjaannya melebihi cinta kepada Allah dan Rasulullah, maka ia telah berbuat syirik secara mahabbah. Keempat, Syirik dalam niat (syirku-niyat). Misalnya membaca al-Qur’an namun niatnya agar dikenal sebagai “Qori’” atau ‘alim’ ataupun bersedekah namun dilakukan dengan pamrih, dan agar dikenal sebagai dermawan. Kelima, syirik kecil (ashghor). Biarpun kecil yang namanya merampas hak Allah adalah dosa. Yaitu pamer, riya’, dan bangga kepada dirinya sendiri. Seharusnya semua aktivitas manusia dilakukan hanya mengharap ridha Allah SWT. Manusia boleh bekerja, berkarya, berkeluarga, berbisnis, berekonomi, dan berkreasi apa saja. Namun tujuan pertama dan utama yakni beribadah. Allah berfirman, Katakanlah; “sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, hanyalah untuk Allah, Tuhan alam semesta,” (Al-An’am[6 ]: 162) . Beribadah berarti bertauhid secara rububiyyah, uluhiyyah, asma’ was-sifat. Yakni pengakuan, ketaatan dan ketundukan semata-mata untuk Allah. Khatimah Semoga limpahan karunia-Nya senantiasa tercurahkan untuk hidup kita. Sehingga semakin bertambah usia, grafik rasa syukur kita semakin meningkat. Kedekatan kita kepada Sang Pemilik Kehidupan semakin terasa, dari saat ke saat. Di pasar, di tempat kerja, di rumah, di daratan, di lautan, pada pagi hari, siang, sore, malam dan kapanpun senantiasa bertakwa. Hanya inilah cara manusia mendapatkan kejayaan dan kebahagiaan. Sebagaimana perintah Allah: “….Dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan,” (Ali Imron [3 ]: 130) . Amiin ya mujibas sailin.
Continue reading →
Kamis, 18 Agustus 2011

Goresan Cinta

0 komentar


Sahabatku sekalian, taukah kalian arti cinta sejati ? Apakah sahabat pernah mendengar atau mengetahui kisah cinta Qais dan Laila atau kisah cinta Romeo dan Juliet ataukah Laila dan Majnun ?

Apakah kisah cinta seperti itu yang dikatakan sebagai kisah cinta sejati ? Seperti yang sahabat ketahui bahwa kisah cinta mereka tidaklah berakhir di pelaminan bahkan rela mati demi cintanya.

Lalu, cinta seperti apakah yang dikatakan sebagai cinta sejati. Cinta sejati antara dua insan adalah cinta yang terus abadi dalam setelah pernikahan yang berlandaskan atas kecintaan mereka kepada Sang Pemilik Cinta yaitu Allah 'Azza Wa Jalla. Walaupun salah satu meninggal, namun cinta sejati ini terus saja abadi. Kisah cinta siapakah yang begitu indah ini ?

Kisah cinta yang paling indah ini siapa lagi yang memilikinya kalau bukan kisah cinta Junjungan kita, Muhammad Saw kepada Khadijah ra.

Sungguh sebuah cinta yang mengagumkan, cinta yang tetap abadi walaupun Khadijah telah meninggal. Setahun setelah Khadijah meninggal, ada seorang wanita shahabiyah yang menemui Rasulullah Saw. Wanita ini bertanya, "Ya Rasulullah, mengapa engkau tidak menikah ? Engkau memiliki 9 keluarga dan harus menjalankan seruan besar."

Sambil menangis Rasulullah Saw menjawab, "Masih adakah orang lain setelah Khadijah?"

Kalau saja Allah tidak memerintahkan Muhammad Saw untuk menikah, maka pastilah Beliau tidak akan menikah untuk selama-lamanya. Nabi Muhammad Saw menikah dengan Khadijah layaknya para lelaki. Sedangkan pernikahan-pernikahan setelah itu hanya karena tuntutan risalah Nabi Saw, Beliau tidak pernah dapat melupakan istri Beliau ini walaupun setelah 14 tahun Khadijah meninggal.

Pada masa penaklukan kota Makkah, orang-orang berkumpul di sekeliling Beliau, sementara orang-orang Quraisy mendatangi Beliau dengan harapan Beliau mau memaafkan mereka, tiba-tiba Beliau melihat seorang wanita tua yang datang dari jauh. Beliau langsung meninggalkan kerumunan orang ini. Berdiri dan bercakap-cakap dengan wanita itu. Beliau kemudian melepaskan jubah Beliau dan menghamparkannya ke tanah. Beliau duduk dengan wanita tua itu.

Bunda Aisyah bertanya, "Siapa wanita yang diberi kesempatan, waktu, berbicara, dan mendapat perhatian penuh Nabi Saw ini?"

Nabi menjawab, "Wanita ini adalah teman Khadijah."

"Kalian sedang membicarakan apa, ya Rasulullah?" tanya Aisyah

"Kami baru saja membicarakan hari-hari bersama Khadijah."


Mendengar jawaban Beliau ini, Aisyah pun merasa cemburu. "Apakah engkau masih mengingat wanita tua ini (Khadijah), padahal ia telah tertimbun tanah dan Allah telah memberikan ganti untukmu yang lebih baik darinya?"

"Demi Allah, Allah tidak pernah menggantikan wanita yang lebih baik darinya. Ia mau menolongku di saat orang-orang mengusirku. Ia mau mempercayaiku di saat orang-orang mendustakanku."

Aisyah merasa bahwa Rasulullah Saw marah. "Maafkan aku, ya Rasulullah."

"Mintalah maaf kepada Khadijah, baru aku akan memaafkanmu." (Hadits ini diriwayatkan Bukhari dari Ummul Mukminin Aisyah)

Sahabatku, apakah mungkin ada cinta seperti itu, yang dapat terus abadi setelah orang yang dicintai meninggal 14 tahun yang telah lewat ? Yupz, karena cinta ini tidak pernah didahului hubungan haram dan karena ketaatan kepada Allah menjadi dasar dalam rumah tangga ini. Rumah tangga yang selalu dihiasi dengan dzikir kepada Allah, bukan rumah tangga yang digunakan untuk mengingat setan.

Bagaimana pendapat kalian, sahabat muda sekalian, apakah kalian tidak ingin menjadikan rumah tangga kalian seperti ini ?. Suami membaca Al-Qur'an bersama istrinya. Betapa agungnya ketika anak-anak mereka turut serta membaca Al-Qur'an.

Menjelang waktu Shubuh tiba, si istri membangunkan suaminya untuk melaksanakan shalat Shubuh. Suami melaksanakan shalat Qiyaam al-lail 2 rakaat bersama istrinya. Seperti apa rumah ini ? Indah nian bukan ? betapa manisnya, betapa indah cinta di dalam rumah tangga ini.

Cobalah, pasti kalian dapat menemukan segalanya berubah, cinta pun bertambah, dan Allah melimpahkan berkah-Nya kepada kalian.

"Menikah jauh lebih baik daripada pacaran"
Continue reading →
Rabu, 17 Agustus 2011

Ketika hati dan Jiwa Muslimah Terluka

0 komentar

Ketika hati seorang muslimah terluka, ia akan menghapus air matanya dengan imannya.

Ketika hati seorang muslimah terluka, ia akan menguatkan hatinya dengan ilmunya.

Ketika hati seorang muslimah terluka, hati-harinya akan ia penuhi dengan semangat perubahan lebih baik pada dirinya.

Ketika hati seorang muslimah terluka, ia menari dalam doa permohonan ampunnya terhadap Rabbnya.

Ketika hati seorang muslimah terluka, wajah kusutnya tetap terlihat indah bagi dunia.

Ketika hati seorang muslimah terluka, bibir merahnya menyimpulkan senyuman untuk hidupnya.

Ketika hati seorang muslimah terluka, matanya basah oleh lembutnya hatinya.

Ketika hati seorang muslimah terluka, dunia nya terasa akan berlanjut dan ia harus tegar.

Ketika hati seorang muslimah terluka, jiwa lembutnya sampaikan ketenangan pada hati kecilnya.

Ketika hati seorang muslimah terluka, akal dan hatinya hadir untuk menanti kesedarannya.

Ketika hati seorang muslimah terluka, tangannya ia gunakan seperti kebiasaannya.

Ketika hati seorang muslimah terluka, tak akan ada perubahan dalam dirinya oleh hal-hal yang tidak berguna.

Ketika hati seorang muslimah terluka, ia gunakan kesedarannya untuk menjaga perasaan orang sekitarnya.

Ketika hati seorang muslimah terluka, air matanya dijadikan doa untuk keselamatan orang yang melukainya.

Ketika hati seorang muslimah terluka, jari-jemarinya bergerak untuk tetap menolong orang lain tanpa beban di hatinya.

Ketika hati seorang muslimah terluka, hidupnya tetap menjadi kebahagiaan bagi orang disekelilingnya.

Ketika hati seorang muslimah terluka, dia tetap meneruskan liku-liku hidupnya.

Ketika hati seorang muslimah terluka, kepercayaan dirinya tetap tak akan pudar.

Ketika hati seorang muslimah terluka, ia dan dirinya tetap menjadi MUSLIMAH.
Continue reading →
Selasa, 16 Agustus 2011

Penuh Cinta dan Kasih

0 komentar

Allah Ta’ala berfirman,

فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا (36) عُرُبًا أَتْرَابًا (37)

“Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (Qs. Al-Waqi’ah: 36-37)

Ibnul A’rabi berkata, “Al-’Urubu min An-Nisaa’i” ( العرب من النساء) maksudnya wanita yang patuh kepada suaminya dan memperlihatkan cintanya kepadanya.”

Tentang penafsiran ‘urub (عرب ) para ahli tafsir menyebutkan bahwa wanita-wanita tersebut sangat mencintai suaminya, sayang dan manja kepada suami, membuat suami cinta kepadanya, membuat nafsu syahwat suaminya bergelora kepadanya dan membuat suami berdandan karenanya.

Bukhari dalam Shahihnya berkata, ” ‘Uruban (عربا ) adalah wanita yang amat cinta pada suaminya.”

Seorang wanita shalihah cerminan dari pribadi yang penuh kasih dan cinta pada suaminya. Tidak pernah terlintas dalam pikirannya untuk mencintai pria lain…sebagaimana yang disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Istri-istri kalian akan menjadi penghuni surga yang sangat mencintai, yang jika dia disakiti dan menyakiti maka dia segera datang kepada suaminya, dia letakkan tangannya di atas telapak tangan suaminya, seraya berucap, “Saya tidak dapat tidur sampai engkau meridhaiku.” (HR. Thabrani)

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menganjurkan kepada laki-laki yang akan menikah untuk mencari wanita yang penyayang dan berbelas kasih. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Nikahilah wanita yang penyayang dan berpotensi beranak banyak, karena aku akan membanggakan jumlah kalian kepada umat-umat yang lain di hari kiamat” (HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i)

Di antara bentuk cinta dan kasih kepada suami adalah bertutur kata dengan manis, lembut dan mesra, karena manisnya tutur kata wanita dapat memikat dan mempesonakan hati lelaki. Apa engkau tidak ingin kata-katamu laksana tetesan air yang begitu menyejukkan di tengah gurun pasir nan tandus lagi gersang bagi suamimu? Saudariku…sesungguhnya lelaki membutuhkan ketenangan dan ketentraman di dalam jiwanya. Dia membutuhkan terpal yang dapat membuatnya teduh…ke manakah lagi kiranya dia akan mencari keteduhan hati jika tidak pada dirimu?

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Setiap anggota tubuh manusia wajib disedekahi, setiap hari dimana matahari terbit lalu engkau berlaku adil terhadap dua orang (yang bertikai) adalah sedekah, engkau menolong seseorang yang berkendaraan lalu engkau bantu dia untuk naik kendaraanya atau mengangkatkan barangnya adalah sedekah, ucapan yang baik adalah sedekah, setiap langkah ketika engkau berjalan menuju shalat adalah sedekah dan menghilangkan gangguan dari jalan adalah sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Renungkan…perkataan yang baik adalah sedekah, siapakah yang lebih pantas untuk mendapatkan kebaikan kata-katamu yang memikat jika bukan suami yang mendampingi hidupmu?!

Mari kita lihat di antara sifat bidadari yang paling baik adalah gaya bahasa yang memikat saat ia mendekati suaminya, ia menyayangi sebagaimana ibu yang menyayangi anaknya, ia menggoda suaminya dengan parasnya yang cantik jelita.

Bersuara Merdu

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

” Sesungguhnya istri-istri penghuni surga bernyanyi untuk suami-suami mereka dengan suara yang paling bagus yang tidak pernah didengar oleh seorangpun. Di antara lagu yang mereka nyanyikan ialah ‘Kami adalah bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik, istri-istri kaum yang mulia.’ Mereka memandang dengan kegembiraan. Di antara nyanyian mereka lagi ialah ‘Kami kekal tidak akan pernah mati, kami setia tidak akan pernah berkhianat, dan kami bermukim tidak kan pernah bepergian.” (Shahih Al Jami’ Ash-Shaghir)

Sebagaimana manusia tertarik dengan suara yang indah, Allah dengan kekuasaanNya menjadikan suara yang indah dan menggembirakan sebagai salah satu kesenangan surga yang tidak akan sirna dan tak ada habis-habisnya.

Ketika kita melihat pada realita yang ada, tiap manusia dianugrahi warna suara yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, ada yang terlahir dengan suaranya yang syahdu, ada pula yang kurang syahdu. Akan tetapi, pelajaran yang bisa kita petik dari sini yakni, hendaknya kita berusaha memperelok nada bicara kita di depan suami kita. Meskipun suara kita hanya bermodal pas-pasan saja.

Saudariku…Mulailah dari sekarang, karena belum terlambat untuk menjadi laksana bidadari dalam hidup suami. Dengan melihat karakteristik sang bidadari, seharusnya hal tersebut menjadi cermin akhlak bagi setiap wanita dunia. Bidadari adalah makhluk yang tercipta mirip dengan bangsamu, duhai wanita…

Maka dari itu, berusahalah agar engkau bisa meneladani kecantikan akhlaknya, berlombalah, dan bersegeralah dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Wahai orang yang memanggil dan mencari bidadari, agar dapat bercumbu dengannya di taman-taman surgawi
Andaikan kau tahu siapa yang kau seru, tentu kau tak kan diam saja membisu
Andaikan kau tahu di mana dia berada, kau kan berusaha sekuat tenaga
Segeralah dan tapaki jalan menuju ke sana, karena jalan yang kau tempuh tak lama lagi kan tiba
Bercintalah dan berbicaralah dalam kalbu, persiapkan maskawin selagi kau mampu untuk itu
Jadikan puasamu sebagai bekal untuk pertemuan, malam pertama adalah malam yang fitri setelah Ramadhan
Harapkan keindahan dan kecantikannya yang memikat, hampirilah sang kekasih dan jangan kau terlambat!”

Wahai lelaki dunia…
Cintailah istri shalihah yang tiada sempurna
Dengan cinta yang nyaris sempurna*
Menikahinya akan menghantarkanmu bersanding dengan bidadari di surgaNya yang sempurna
Continue reading →
Senin, 15 Agustus 2011

Macam - Macam Puasa Sunnah

0 komentar
Assalamu'alaikum warohmatulloh wabarokatuh..


apa kabar dengan hati kita hari ini?
semoga hati kita senantiasa dalam ketentraman dan bahagia untuk yg lagi sakit dan berduka semoga semua nya cepat berlalu dari kita malam ini kami akan memgupas sedikit tentang amalan PUASA SUNNAH


Sungguh, puasa adalah amalan yang sangat utama. Di antara ganjaran puasa disebutkan dalam hadits berikut,


كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ


“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi”
(HR. Muslim ).


Adapun puasa sunnah adalah amalan yang dapat melengkapi kekurangan amalan wajib. Selain itu pula puasa sunnah dapat meningkatkan derajat seseorang menjadi wali Allah yang terdepan (as saabiqun al muqorrobun). Lewat amalan sunnah inilah seseorang akan mudah mendapatkan cinta Allah. disebutkan dalam hadits qudsi,


وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِى يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِى يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِى يَبْطُشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِى يَمْشِى بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِى لأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِى لأُعِيذَنَّهُ


“Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya” (HR. Bukhari ).


ada 8 puasa Sunnah yang bisa kita kerjakan , antara lain :
1. Puasa Senin Kamis


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ


“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.”
(HR. Tirmidzi ).


Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,


إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ.


“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari senin dan kamis.” (HR. An Nasai dan Ibnu Majah )


2. Puasa Tiga Hari Setiap Bulan Hijriyah


Dianjurkan berpuasa tiga hari setiap bulannya, pada hari apa saja.


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,


أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ


“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati:
[1] berpuasa tiga hari setiap bulannya,
[2] mengerjakan shalat Dhuha,
[3] mengerjakan shalat witir sebelum tidur.”( HR. Bukhari )


Mu’adzah bertanya pada ‘Aisyah,


أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ قَالَتْ نَعَمْ. قُلْتُ مِنْ أَيِّهِ كَانَ يَصُومُ قَالَتْ كَانَ لاَ يُبَالِى مِنْ أَيِّهِ صَامَ. قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ


“Apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa tiga hari setiap bulannya?” ‘Aisyah menjawab, “Iya.” Mu’adzah lalu bertanya, “Pada hari apa beliau melakukan puasa tersebut?” ‘Aisyah menjawab, “Beliau tidak peduli pada hari apa beliau puasa (artinya semau beliau).”
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah )


Namun, hari yang utama untuk berpuasa adalah pada hari ke-13, 14, dan 15 dari bulan Hijriyah yang dikenal dengan ayyamul biid. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,


كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ


“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR. An Nasai no. 2345. Hasan).


Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,


يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ


“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).”
(HR. Tirmidzi dan An Nasai )


3. Puasa Daud


Cara melakukan puasa Daud adalah sehari berpuasa dan sehari tidak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


أحَبُّ الصِّيَامِ إلى اللهِ صِيَامُ دَاوُدَ، وَأحَبُّ الصَّلاةِ إِلَى اللهِ صَلاةُ دَاوُدَ: كَانَ يَنَامُ نِصْفَ الليل، وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ، وَكَانَ يُفْطِرُ يَوْمًا وَيَصُوْمُ يَوْمًا


“Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Shalat yang paling disukai Allah adalah Shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur separuh malam, dan bangun pada sepertiganya, dan tidur pada seperenamnya. Beliau biasa berbuka sehari dan berpuasa sehari.”
(HR. Bukhari dan Muslim)


Dari 'Abdullah bin 'Amru radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,


أُخْبِرَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - أَنِّى أَقُولُ وَاللَّهِ لأَصُومَنَّ النَّهَارَ وَلأَقُومَنَّ اللَّيْلَ مَا عِشْتُ . فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - « أَنْتَ الَّذِى تَقُولُ وَاللَّهِ لأَصُومَنَّ النَّهَارَ وَلأَقُومَنَّ اللَّيْلَ مَا عِشْتُ » قُلْتُ قَدْ قُلْتُهُ . قَالَ « إِنَّكَ لاَ تَسْتَطِيعُ ذَلِكَ ، فَصُمْ وَأَفْطِرْ ، وَقُمْ وَنَمْ ، وَصُمْ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ ، فَإِنَّ الْحَسَنَةَ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا ، وَذَلِكَ مِثْلُ صِيَامِ الدَّهْرِ » . فَقُلْتُ إِنِّى أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ . قَالَ « فَصُمْ يَوْمًا وَأَفْطِرْ يَوْمَيْنِ » . قَالَ قُلْتُ إِنِّى أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ . قَالَ « فَصُمْ يَوْمًا وَأَفْطِرْ يَوْمًا ، وَذَلِكَ صِيَامُ دَاوُدَ ، وَهْوَ عَدْلُ الصِّيَامِ » . قُلْتُ إِنِّى أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ . قَالَ « لاَ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ » .


Disampaikan kabar kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa aku berkata; "Demi Allah, sungguh aku akan berpuasa sepanjang hari dan sungguh aku akan shalat malam sepanjang hidupku." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadanya ('Abdullah bin 'Amru): "Benarkah kamu yang berkata; "Sungguh aku akan berpuasa sepanjang hari dan sungguh aku pasti akan shalat malam sepanjang hidupku?". Kujawab; "Demi bapak dan ibuku sebagai tebusannya, sungguh aku memang telah mengatakannya". Maka Beliau berkata: "Sungguh kamu pasti tidak akan sanggup melaksanakannya. Akan tetapi berpuasalah dan berbukalah, shalat malam dan tidurlah dan berpuasalah selama tiga hari dalam setiap bulan karena setiap kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang serupa dan itu seperti puasa sepanjang tahun." Aku katakan; "Sungguh aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah". Beliau berkata: "Kalau begitu puasalah sehari dan berbukalah selama dua hari". Aku katakan lagi: "Sungguh aku mampu yang lebih dari itu". Beliau berkata: "Kalau begitu puasalah sehari dan berbukalah sehari, yang demikian itu adalah puasa Nabi Allah Daud 'alaihi salam yang merupakan puasa yang paling utama". Aku katakan lagi: "Sungguh aku mampu yang lebih dari itu". Maka beliau bersabda: "Tidak ada puasa yang lebih utama dari itu".
(HR. Bukhari no. 3418 dan Muslim no. 1159)


Ibnu Hazm mengatakan, “Hadits di atas menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari melakukan puasa lebih dari puasa Daud yaitu sehari puasa sehari tidak.”


Ibnul Qayyim Al Jauziyah mengatakan, “Puasa seperti puasa Daud, sehari berpuasa sehari tidak adalah lebih afdhol dari puasa yang dilakukan terus menerus (setiap harinya).


Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Puasa Daud sebaiknya hanya dilakukan oleh orang yang mampu dan tidak merasa sulit ketika melakukannya. Jangan sampai ia melakukan puasa ini sampai membuatnya meninggalkan amalan yang disyari’atkan lainnya. Begitu pula jangan sampai puasa ini membuatnya terhalangi untuk belajar ilmu agama. Karena ingat, di samping puasa ini masih ada ibadah lainnya yang mesti dilakukan. Jika banyak melakukan puasa malah membuat jadi lemas, maka sudah sepantasnya tidak memperbanyak puasa. ... Wallahul Muwaffiq.”


4. Puasa di Bulan Sya’ban


‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan,


لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ


“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR. Bukhari no. 1970 dan Muslim no. 1156).


Dalam lafazh Muslim, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan,


كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً.


“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya. Namun beliau berpuasa hanya sedikit hari saja.”
(HR. Muslim )


Yang dimaksud di sini adalah berpuasa pada mayoritas harinya (bukan seluruh harinya) sebagaimana diterangkan oleh Az Zain ibnul Munir. Para ulama berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyempurnakan berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan agar tidak disangka puasa selain Ramadhan adalah wajib.


5. Puasa Enam Hari di Bulan Syawal


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ


“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164)


6. Puasa di Awal Dzulhijah


Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


« مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ ».


"Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah)." Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (HR. Abu Daud no. 2438, At Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968. Shahih). Keutamaan sepuluh hari awal Dzulhijah berlaku untuk amalan apa saja, tidak terbatas pada amalan tertentu, sehingga amalan tersebut bisa shalat, sedekah, membaca Al Qur’an, dan amalan sholih lainnya.[9] Di antara amalan yang dianjurkan di awal Dzulhijah adalah amalan puasa.


Dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,


كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.


“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya[, .”
(HR. Abu Daud ).


7. Puasa ‘Arofah


Puasa ‘Arofah ini dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Abu Qotadah Al Anshoriy berkata,


صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ


“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa ‘Arofah? Beliau menjawab, ”Puasa ‘Arofah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu” (HR. Muslim no. 1162). Sedangkan untuk orang yang berhaji tidak dianjurkan melaksanakan puasa ‘Arofah. Dari Ibnu ‘Abbas, beliau berkata,


أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- أَفْطَرَ بِعَرَفَةَ وَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ أُمُّ الْفَضْلِ بِلَبَنٍ فَشَرِبَ


“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berpuasa ketika di Arofah. Ketika itu beliau disuguhkan minuman susu, beliau pun meminumnya.” (HR. Tirmidzi no. 750. Hasan shahih).


8. Puasa ‘Asyura


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ


“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah - Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163). An Nawawi -rahimahullah- menjelaskan, “Hadits ini merupakan penegasan bahwa sebaik-baik bulan untuk berpuasa adalah pada bulan Muharram.”


Keutamaan puasa ‘Asyura sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Qotadah di atas. Puasa ‘Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertekad di akhir umurnya untuk melaksanakan puasa ‘Asyura tidak bersendirian, namun diikutsertakan dengan puasa pada hari sebelumnya (9 Muharram). Tujuannya adalah untuk menyelisihi puasa ‘Asyura yang dilakukan oleh Ahlul Kitab.


Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata bahwa ketika Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam melakukan puasa hari ’Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata,


يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ - إِنْ شَاءَ اللَّهُ - صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ ». قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.


“Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani.” Lantas beliau mengatakan, “Apabila tiba tahun depan –insya Allah (jika Allah menghendaki)- kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas mengatakan, “Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia.” (HR. Muslim).


Ketentuan dalam Melakukan Puasa Sunnah


Pertama: Boleh berniat puasa sunnah setelah terbit fajar jika belum makan, minum dan selama tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Berbeda dengan puasa wajib maka niatnya harus dilakukan sebelum fajar.


Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,


دَخَلَ عَلَىَّ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- ذَاتَ يَوْمٍ فَقَالَ « هَلْ عِنْدَكُمْ شَىْءٌ ». فَقُلْنَا لاَ. قَالَ « فَإِنِّى إِذًا صَائِمٌ ». ثُمَّ أَتَانَا يَوْمًا آخَرَ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أُهْدِىَ لَنَا حَيْسٌ. فَقَالَ « أَرِينِيهِ فَلَقَدْ أَصْبَحْتُ صَائِمًا ». فَأَكَلَ.


“Pada suatu hari, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menemuiku dan bertanya, "Apakah kamu mempunyai makanan?" Kami menjawab, "Tidak ada." Beliau berkata, "Kalau begitu, saya akan berpuasa." Kemudian beliau datang lagi pada hari yang lain dan kami berkata, "Wahai Rasulullah, kita telah diberi hadiah berupa Hais (makanan yang terbuat dari kura, samin dan keju)." Maka beliau pun berkata, "Bawalah kemari, sesungguhnya dari tadi pagi tadi aku berpuasa."
(HR. Muslim ).
An Nawawi memberi judul dalam Shahih Muslim, “Bab: Bolehnya melakukan puasa sunnah dengan niat di siang hari sebelum waktu zawal (bergesernya matahari ke barat) dan bolehnya membatalkan puasa sunnah meskipun tanpa udzur. ”


Kedua: Boleh menyempurnakan atau membatalkan puasa sunnah. Dalilnya adalah hadits ‘Aisyah diatas. Puasa sunnah merupakan pilihan bagi seseorang ketika ia ingin memulainya, begitu pula ketika ia ingin meneruskan puasanya. Inilah pendapat dari sekelompok sahabat, pendapat Imam Ahmad, Ishaq, dan selainnya. Akan tetapi mereka semua, termasuk juga Imam Asy Syafi’i bersepakat bahwa disunnahkan untuk tetap menyempurnakan puasa tersebut.


Ketiga: Seorang istri tidak boleh berpuasa sunnah sedangkan suaminya bersamanya kecuali dengan seizin suaminya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


لاَ تَصُومُ الْمَرْأَةُ وَبَعْلُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ


“Janganlah seorang wanita berpuasa sedangkan suaminya ada kecuali dengan seizinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim )


An Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Yang dimaksudkan dalam hadits tersebut adalah puasa sunnah yang tidak terikat dengan waktu tertentu. Larangan yang dimaksudkan dalam hadits di atas adalah larangan haram, sebagaimana ditegaskan oleh para ulama Syafi’iyah. Sebab pengharaman tersebut karena suami memiliki hak untuk bersenang-senang dengan istrinya setiap harinya. Hak suami ini wajib ditunaikan dengan segera oleh istri. Dan tidak bisa hak tersebut terhalang dipenuhi gara-gara si istri melakukan puasa sunnah atau puasa wajib yang sebenarnya bisa diakhirkan.” Beliau rahimahullah menjelaskan pula, “Adapun jika si suami bersafar, maka si istri boleh berpuasa. Karena ketika suami tidak ada di sisi istri, ia tidak mungkin bisa bersenang-senang dengannya.”


Semoga Allah beri taufik untuk beramal sholih.
Semoga Bermanfaat...
selamat malam dan selamat istirahat
Continue reading →
Rabu, 03 Agustus 2011

Paku dan Amarah

0 komentar
Ada seseorang pemuda yang sangat pemarah dan dia tidak dapat menahan amarahnya meski hanya masalah kecil. Pada suatu hari sang ayah menghadiahkannya dengan sekotak penuh paku.

"Untuk apakah paku-paku ini ayah?" tanya pemuda tersebut.

"Setiap kali kamu marah,pakulah tembok batu di depan rumah kita ini
untuk melepaskan amarahmu." Jawab sang ayah.

Esoknya si pemuda marah, dan sesuai anjuran ayahnya dia lalu memaku tembok batu di depan rumahnya. Saking amarahnya si pemuda telah memaku sebanyak 47 buah paku sampai amarahnya benar-benar reda. Selepas beberapa hari si pemuda sudah dapat mengurangi amarahnya, demikian juga semakin sedikitlah jumlah paku yang dia pakai. Dan dia mendapati bahwa dia sudah semakin bisa menahan amarahnya berkat paku-paku tersebut. Begitulah sampai akhirnya tibalah hari dimana pemuda tersebut sudah bisa menahan amarahnya, dan dia segera memberi tahukan hal ini kepada ayahnya, sang ayah pun senang dan menyuruh dia untuk mencabut paku itu satu persatu pada setiap hari yang dia lalui tanpa kemarahan. Hari berganti hari dan akhirnya dia berhasil mencabut ke semua paku-paku itu. Kembali dia memberitahukan hal ini dengan bangga kepada ayahnya.Ayahnya lalu meletakkan tangannya ke tembok tersebut sambil berkata.

"Kau telah melakukannya nak tapi lihatlah apa yang telah terjadi pada tembok batu ini, kini tembok batu ini tidak sama dengan sebelumnya, setiap kamu marah kamu akan memaku tembok batu itu dan begitu kamu tidak marah kamu mencabutnya satu-satu, tapi setiap kali kamu mencabutnya akan muncul lubang bekas paku tersebut. Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini.. di hati orang lain”.

"Kamu dapat menusukkan pisau pada seeorang, lalu mencabut pisau itu.. tetapi tidak peduli berapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada.. Jadi ingatlah jika kamu punya orang yang sangat kamu sayangi dan menyayangimu janganlah sekalipun kamu menyakitinya karena walaupun kamu telah mendapatkan maafnya, tapi luka itu tetap meninggalkan bekas..”
Continue reading →